DPR RI dan BGN Sosialisasi Program MBG di Sambas, Dorong Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat
Majalahmataborneonews.com, Sambas, Kalimantan Barat (13/10) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus digalakkan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Sambas. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendorong pola hidup sehat di masyarakat, terutama dengan membiasakan konsumsi makanan bergizi setiap hari.
Kegiatan sosialisasi bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini berlangsung di Hotel Pantura Sambas pada Sabtu (11/10). Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPR RI Daniel Johan, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Juliarti Djuhardi Alwi, serta perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Abdullah Kamil.
Dalam sambutannya, Daniel Johan menegaskan bahwa program MBG merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Masih banyak anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan cukup, terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan. Melalui program Makan Bergizi Gratis ini, kita ingin memastikan setiap anak mendapatkan makanan bergizi yang layak,” ujarnya.
Daniel menambahkan, MBG tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat.
“Program ini menggerakkan ekonomi lokal karena bahan pangan disuplai langsung dari petani dan nelayan di sekitar wilayah pelaksanaan,” tambahnya.
Sementara itu, Juliarti Djuhardi Alwi menjelaskan bahwa MBG dirancang dengan konsep gizi seimbang, mencakup kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.
“Keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak — mulai dari sekolah, orang tua, hingga masyarakat. Sekolah menyiapkan waktu makan bersama, orang tua menanamkan kebiasaan makan sehat di rumah, dan masyarakat ikut mengawasi pelaksanaannya,” jelasnya.
Dari sisi teknis, Abdullah Kamil menyampaikan bahwa MBG juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar.
“Bahan pangan MBG disuplai dari masyarakat lokal, seperti ikan hasil tangkapan nelayan Sambas yang disalurkan ke dapur MBG melalui koperasi dan BUMDes. Tenaga operasional dapur pun direkrut dari warga setempat, sehingga selain meningkatkan status gizi anak-anak, program ini juga menciptakan lapangan kerja baru,” ungkapnya.
Program MBG diharapkan menjadi fondasi penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan mencetak generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi (MB)
