Wamenlu Tata Dorong Penguatan Solidaritas dan Perdagangan Antar Middle-Income Countries

Spread the love

Majalahmataborneonews.com, Manila, Filipina – “Di tengah situasi global yang penuh fragmentasi, negara-negara berpenghasilan menengah (Middle-Income Countries / MICs) tidak boleh terombang-ambing, melainkan harus menjadi pilot penentu arah masa depan dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Wakil Menteri Luar
Negeri RI, Arrmanatha Nasir dalam pertemuan High-Level Conference of Middle-Income Countries pada
29 April 2025 di Manila, Filipina.

Dalam pernyataannya, Wamenlu Tata menyoroti situasi dunia yang tengah berubah, diwarnai persaingan
kekuatan besar yang semakin intensif, meningkatnya proteksionisme dan perang dagang, serta melemahnya sistem multilateral dan upaya beberapa pihak untuk membubarkannya.

“Jika kita gagal menghentikan kemerosotan ini, lebih dari 100 negara berpenghasilan menengah, yang
mencakup 75 persen dari populasi global, akan terperangkap dalam middle-income trap”, ujar Wamenlu
Tata.

Wamenlu Tata menyerukan tiga langkah strategis bagi MIC yaitu:
Pertama, membangun platform kolaborasi konkret melalui kerja sama Selatan-Selatan, penyelarasan
kebijakan pembangunan, dan memperluas akses pembiayaan global.
Kedua, mendorong reformasi sistem multilateral untuk mencerminkan realitas dan aspirasi negara￾negara berkembang masa kini.
Ketiga, meningkatkan perdagangan intra MICs sebagai kekuatan kolektif, mengingat negara MIC kini
menyumbang lebih dari 57% terhadap PDB global.

Wamenlu Tata juga memaparkan capaian pembangunan Indonesia yang tetap mampu bertahan di tengah dinamika global. Capaian tersebut dihasilkan melalui komitmen Indonesia untuk melakukan kebijakan reformasi struktural mendalam, pengelolaan fiskal, dan integrasi prinsip pembangunan
berkelanjutan (SDGs) ke dalam kebijakan nasional.

Di sela-sela pertemuan, Wamenlu Tata juga melakukan pertemuan bilateral dan diskusi dengan sejumlah delegasi, a.l. Filipina, Namibia, tim UN Development Coordination Office (DCO) Asia Pasifik. Pertemuan membahas penguatan kerja sama strategis bilateral dan perkembangan situasi geopolitik terkini.
High-Level Conference of Middle-Income Countries dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo dan dihadiri 16 negara, sejumlah badan PBB, serta sejumlah pemangku kepentingan di bidang pembangunan global. Dalam pertemuan, dilaksanakan serah terima Keketuaan Like-Minded Group on
Middle Income Countries dari Maroko kepada Filipina. Konferensi tingkat tinggi ini menjadi bersejarah, karena merupakan pertama kalinya diadakan di kawasan Asia Pasifik.

Keterlibatan aktif Indonesia di konferensi ini telah mempertegas peran strategis Indonesia sebagai
pemimpin negara berkembang dan sebagai pendorong utama perubahan dalam sistem global. (MB)

Sumber: Kementerian Luar Negeri

Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us