Workshop Keamanan Digital untuk Remaja, Kolaborasi AMSI dan Tiktok Ciptakan Ruang Online Aman
Majalahmataborneonews.com, Landak – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan platform media sosial terkemuka, TikTok, bersinergi dalam upaya menciptakan ruang online yang aman bagi remaja melalui penyelenggaraan workshop keamanan digital bagi remaja.
Inisiatif ini ditujukan untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi secara aman dan bertanggung jawab di dunia maya (31/01/1015)
Workshop ini diikuti oleh perwakilan anggota AMSI dari seluruh Indonesia, yang memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang keamanan digital di wilayahnya masing-masing.
Tiga narasumber ahli dihadirkan untuk memberikan materi yang relevan dan aplikatif bagi kehidupan remaja di era digital saat ini.
Anggini Setiawan, selaku Direktur Komunikasi TikTok Indonesia, membuka sesi workshop dengan membahas secara komprehensif dinamika interaksi remaja dengan dunia digital.
Data yang ia ungkapkan cukup mencengangkan, di mana 95% remaja Indonesia pada rentang usia 12-17 tahun memanfaatkan internet setidaknya dua kali dalam sehari. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang baik tentang keamanan digital bagi generasi muda.
“Bimbingan yang tepat dan edukatif mengenai keamanan digital sangatlah krusial,” ujar Anggini.
Ia menambahkan bahwa TikTok sebagai platform media sosial memiliki komitmen kuat untuk menyediakan wadah yang aman bagi para remaja.
“TikTok berkomitmen untuk menyediakan wadah yang aman bagi para remaja sehingga mereka dapat memanfaatkan platform kami untuk berkreasi dengan kreatif dan nyaman,” tegasnya.
Diena Haryana, Founder SEJIWA, melanjutkan sesi workshop dengan memaparkan potensi risiko dan kerentanan yang dihadapi remaja di ruang digital.
Ia menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka saat beraktivitas di internet.
“Penting sekali memberikan literasi baik kepada anak dan juga orang tua. Harusnya anak aman di ruang digital tapi belum tentu. Orang tua harus tahu fitur keamanan di medsos,” tutur Diena.
Ia menekankan bahwa pemahaman tentang fitur keamanan di media sosial serta literasi digital yang baik adalah kunci utama bagi orang tua dalam melindungi anak-anak mereka dari berbagai ancaman di dunia maya.
Sesi workshop ditutup oleh Andi Muhyiddin selaku Jurnalis Redaksi Republika, dengan membahas pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak di era digital.
Sebagai seorang ayah, Andi berbagi pengalamannya dalam membangun dialog yang terbuka dan nyaman dengan anak-anaknya terkait penggunaan internet.
“Pengalaman besar saya adalah bagaimana mengedukasi dan membagi konten edukatif kepada anak-anak saya,” kata Andi.
Ia menekankan bahwa komunikasi yang baik adalah fondasi penting dalam membimbing anak-anak agar dapat berinteraksi secara aman dan bertanggung jawab di dunia digital.
Workshop keamanan digital yang diselenggarakan oleh AMSI dan TikTok memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para peserta
terutama dalam memahami dinamika interaksi remaja dengan dunia digital, potensi risiko yang dihadapi, serta pentingnya peran orang tua dalam menciptakan lingkungan online yang aman bagi anak-anak mereka.
Kolaborasi antara media sosial Tiktok dan оrganisasi seperti AMSI diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan digital di kalangan remaja Indonesia (ully)