Puasa Ramadhan Meningkatkan Mentalitas

Spread the love

 

Oleh : Aswindirno,S.Pd.M.Pd

Majalahmataborneonews.com, Sambas-
Puasa Ramadhan bukan hanya sebatas menahan haus dan lapar Menurut Syekh Muhammad bin Qosim dalam bukunya Fat-hul Qarib menerangkan bahasanya kata shiyam dan kata shaum adalah mashdar, yang mana menurut bahasa berarti menahan diri. Sedangkan syara’ atau kiasan adalah menahan diri dari melakukan suatu hal yang dapat membatalkan puasa, penahanan ini menyertakan niat tertentu, yang dikerjakan seharian penuh dari terbitnya fajar hingga tenggelam. Selain itu puasa memiliki banyak manfaat, dan tidak hanya spiritual tetapi juga psikologis dan mental. Dampak positif yang sering dilupakan adalah bagaimana puasa dapat meningkatkan mentalitas seseorang, baik dalam hal ketahanan mental, pengendalian diri, hingga perkembangan karakter. 1), Pengendalian Diri: Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dari berbagai godaan, baik itu makanan, minuman, bahkan emosi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dipenuhi oleh impuls dan keinginan yang sulit dikendalikan. Dengan berpuasa, seseorang dilatih untuk mengontrol keinginan-keinginan tersebut, yang pada gilirannya membantu meningkatkan daya tahan mental dalam menghadapi berbagai situasi.2).Kesabaran dan Ketekunan: Puasa juga mengajarkan kita pentingnya melatih kesabaran. Menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dihadapkan pada kegiatan yang memerlukan energi fisik dan mental. Namun, tantangan ini mengajarkan kita untuk tetap sabar dan tekun dalam menjalaninya, bahkan dalam kondisi yang tidak nyaman. Proses ini mengasah mental kita untuk tidak mudah menyerah dan tetap bertahan dalam menghadapi cobaan.3). Meningkatkan Empati dan Kepedulian kepada sesama: Dengan merasakan langsung lapar dan dahaga, puasa dapat meningkatkan empati seseorang terhadap mereka yang kurang beruntung. Hal ini memupuk rasa peduli, yang juga merupakan aspek penting dalam membentuk mentalitas yang lebih baik. Ketika seseorang lebih peduli dengan orang lain, ia juga cenderung lebih bahagia dan merasa lebih bermakna.4). Refleksi Diri dan Penyucian Mental dan: Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan merefleksikan diri. Puasa bukan hanya soal menahan nafsu, tetapi juga membersihkan pikiran dari hal-hal negatif, kebiasaan buruk, dan pola pikir yang merugikan. Dengan mengurangi kegiatan duniawi yang mengganggu, seseorang dapat lebih fokus untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. 5). Meningkatkan Konsentrasi dan Ketahanan Mental: Selama bulan Ramadhan, banyak yang merasakan peningkatan konsentrasi, terutama ketika ibadah dilakukan dengan khusyuk. Keteraturan dalam beribadah dan rutinitas yang lebih terstruktur memberi dampak positif pada kualitas mental seseorang, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Dengan demikian, puasa Ramadhan bukan hanya memberikan manfaat fisik atau spiritual semata, tetapi juga memainkan peran besar dalam pembentukan mentalitas yang lebih tangguh, sabar, dan penuh empati. Hal ini akan sangat membantu dalam menghadapi tantangan hidup dan membangun karakter yang lebih baik dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi, dan selamat menjalani Puasa Ramadhan 1446 H, mohon maaf lahir dan bathin.

(Ketua Asosiasi Penulis PGRI Sambas)

 

Info PendidikanOpiniSambas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us