Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/majg4112/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Demo Damai, Para Jurnalis dan Pembela HAM Tuntut Pengungkapan Kasus Molotov di Kantor Redaksi Jubi - Majalahmataborneonews
Kabar UtamaTOP STORIES

Demo Damai, Para Jurnalis dan Pembela HAM Tuntut Pengungkapan Kasus Molotov di Kantor Redaksi Jubi

Spread the love

Majalahmataborneonews.com, Jayapura – Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua, yang terdiri dari para jurnalis dan pembela Hak Asasi Manusia, menggelar demonstrasi damai di Kota Jayapura, Papua, pada Rabu (23/10/2024). Dalam demonstrasi itu, mereka mendesak Kepolisian Daerah atau Polda Papua segera mengungkap kasus pelemparan molotov di Kantor Redaksi Jubi.

Aksi demonstrasi di Taman Imbi, Kota Jayapura, itu dimulai sekitar pukul 10.00 WP. Massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tidak Tangkap Berarti Terlibat’. Ada juga yang membawa pamflet bertuliskan “Lindungi Jurnalis”, “Lindungi Kebenaran”, “Jurnalis adalah Penjaga Kebenaran”, dan “Keadilan untuk Jubi”.

Ketua Asosiasi Wartawan Papua (AWP), Elisa Sekenyap dalam orasinya mengatakan polisi harus mengungkap kasus pelemparan molotov tersebut. Ia mengatakan kasus teror terhadap pers terus terjadi di Tanah Papua.

“[Polisi harus segera] mengungkap [kasus pelemparan molotov itu] sejelas-jelasnya. Kasus [teror seperti itu] sudah berulang menimpa jurnalis di Tanah Papua, baik terhadap Lucky [Ireeuw maupun] Victor Mambor. Kini sudah sepekan [sejak pelemparan molotov] kejadian. [Kami] sayangkan [pelaku] lamban ditangkap. Seharusnya [pelaku sudah] ditemukan, karena sudah didukung [bukti berupa rekaman] CCTV,” kata Sekenyap dalam orasinya.

Sekenyap mengatakan teror pelemparan molotov itu merupakan tindakan pengecut dan premanisme. Sekenyap mengatakan apabila ada pihak yang keberatan dengan berita, mereka bisa mengajukan hak jawab.

“[Itu] tindakan pengecut, premanisme. Kalau merasa keberatan dengan berita, ada hak jawab. Kasus itu harus diungkap. Polisi harus tegas mengungkap kasus itu. Itu bukan kasus remeh. Itu kasus serius, itu teror bom ancaman terhadap pers di Tanah Papua. Kami datang, kami mau ada bukti. [Teror] itu bagian aksi dari pekerja teror, aksi pengecut,” ujarnya.

Sekenyap menilai Kepolisian Daerah (Polda) Papua sangat lambat menangani kasus pelemparan molotov di Kantor Redaksi Jubi. Padahal aksi itu merupakan tindakan serius dan bentuk pembungkaman terhadap kerja pers di Tanah Papua.

“Kami mencoba mendorong polisi [untuk mengungkap] siapa di balik aksi teror [itu]. Itu tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan, kami tidak bisa bebas menyuarakan. Kalau kami menulis dibungkam, itu bagian dari pembungkaman pers,” katanya.

Orator lainnya, Engel Wally menegaskan teror pelemparan molotov itu mengancam jurnalis dan juga mengancam masyarakat. Wally mempertanyakan kinerja kepolisian yang lambat menangkap pelaku.

“Salah kami apa? Ini teror yang sangat menakutkan. Orang tangkap ayam saja, bisa cepat tangkap. Teror kepada pers di Papua tidak pernah diungkap. Kami minta [kasus itu] segera diungkap siapa pelakunya. Kami minta Kapolda Papua, agar teror, intimidasi, kekerasan itu diusut dan diungkap. Kalau tidak tangkap, berarti terlibat,” ujarnya.

Demonstrasi itu berlangsung hingga sekitar pukul 10.55 WP. Setelah berdemonstrasi, para peserta aksi Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua mendatangi Markas Polda Papua.

Di sana, para peserta aksi itu disambut Wakil Kepala Polda Papua, Kepala Bidang Humas Polda Papua, dan Direktur Reserse Kriminal Polda Papua. (*)

______________________________

Tentang Koalisi Advokasi Keadilan & Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua
Koalisi ini terdiri dari berbagai organisasi pers, advokat, dan lembaga sipil yang bertujuan untuk melindungi kebebasan pers dan keselamatan jurnalis di Papua, serta memperjuangkan keadilan bagi media yang mengalami kekerasan atau intimidasi.

Koalisi ini terdiri dari:

Media Jubi; Asosiasi Wartawan Papua (AWP); Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se-Tanah Papua; Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura; Komite Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua; Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koorwil Papua-Maluku; Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Papua; LBH Pers Papua; LBH Papua; Dewan Gereja Papua; PMKRI Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Chanry Suripatty, Juru Bicara Koalisi Advokasi Keadilan & Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua Tel: [081289618910] Email: [chanryandrew26@gmail.com]

Koalisi Advokasi Keadilan & Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua
1. Media Jubi
2. Asosiasi Wartawan Papua (AWP)
3. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) se-Tanah Papua
4. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura
5. Komite Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua
6. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koorwil Papua-Maluku
7. Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Papua
8. LBH Pers Papua
9. LBH Papua
10. PBHKP Papua Barat Daya
11. LBH Kaki Abu
12. ESLHAM Papua
13. PAHAM Papua
14. ALDP
15. BEM UNCEN
16. BEM USTJ
17. BEM OG
18. KontraS Papua
19. KPKC GKI Tanah Papua
20. SKPKC Fransiskan Papua
21. LP3BH Manokwari
22. GMKI
23. Dewan Gereja Papua (DGD)
24. PMKRI Papua
25. Solidaritas Anti Teroris
26. Lao-Lao Papua
27. Advokasi Papua
28. PapuaItuKita
29. Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Papua (FJPI) Papua

Editor : MB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us