Andi Wahyudi: Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda
Majalahmataborneonews.com, Sambas-
Setiap tahunnya tanggal 28 Oktober, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda yang mana sumpah tersebut telah diucapkan oleh pemuda Indonesia tanggal 20 Oktober 1928.
Sumpah pemuda ini, bukan hanya sekedar dari sumpah pemuda Indonesia, tetapi adalah sumpah rakyat, sumpah Indonesia seluruhnya.
Tokoh Pemuda Kecamatan Tebas Andi Wahyudi mengungkapkan, Sumpah ini merupakan harga yang abadi bagi kehidupan Bangsa Indonesia. Jika Bangsa Indonesia ingin tetap hidup, dasarnya adalah seperti yang di ikrarkan oleh pemuda pada tanggal 28 oktober 1928, yaitu satu tanah air, satu bangsa dan satu Bahasa.
“Coba kita perhatikan peta tanah air Indonesia yang terbentang diantara benua Asia dan benua Australia juga diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, beribu pulau telah disatukan Yang Maha Kuasa, maka dari itu sebagai bangsa Indonesia mempunyai rasa bahwa kita ini ditakdirkan untuk hidup di satu tanah air,” katanya Senin (28/10/2024).
Dia menjelaskan, 350 tahun telah di jajah, dikuasai oleh kaum impirialisme, kebesaran kemerdekaan, kekuatan ekonomi, kekayaan kita sebagai bangsa telah hilang, kita menjadi sati bangsa yang tidak Merdeka, berbagai penderitaan yang dialami oleh rakyat, sehingaa rakyat mengamanatkan kepada pemuda bangkitlah kau pemuda pemudi Indonesia.
Andi Wahyudi kabir disapa Bang Bob mengatakan, dari amanat penderitaan rakyat itulah supaya kita terus berjuang keras supaya kita menjadi satu bangsa yang merdeka, terus berjuang sampai tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi yang kelaparan, demikian yang dideritakan oleh rakya berpuluh-puluh tahun dengan penderitaan yang sangat pedih dan sengsara.
Dikatakan dia, Bendera Indonesia dapat dikibarkan di seluruh benua, tiap-tiap orang mempunyai perumahan layak, tiap-tiap orang Indonesia bisa menulis dan membaca, tidak ada lagi penindasan dan penjajahan dalam bentuk apapun.
“Inilah penderitaan rakyat yang diamanatkan kepada kaum pemuda-pemudi untuk bangkit dan mengatakan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah air dan satu Bahasa,” imbuh Bang Bob.
Bang Bob mengatakan, kita punya amanat penderitaan rakyat agar kita terus berkembang, mengembangkan visi, kita punya konsepsi politik, sosial, ekonomi dan kultural, sekarang setiap tanggal 28 Oktober kita terus memperingatinya, mungkin supaya kita dikatakan tetap setia dengan sumpah pemuda.
“Coba kita bayangkan, selama ini apa yang kita wariskan daripada hakekat sumpah pemuda? Kita hanya mewarisi abu, bukan apinya yang terus berkobar, Api yang terus berkobar merupakan sebuah semangat untuk melanjutkan suatu perjuangan yang tak pernah padam,” jelas Andi Wahyudi.