Hadiri Pelantikan PWI Kalbar, Direktur UT Pontianak: Generasi Muda Dominasi Mahasiswa Universitas Terbuka Pontianak
Majalahmataborneonews.com, Pontianak – Universitas Terbuka (UT) Pontianak kini didominasi oleh para mahasiswa generasi muda. Hal ini terlihat dari pendaftaran mahasiswa baru yang dibuka sejak Mei hingga Agustus 2024.
Direktur UT Pontianak, Yudi Efendi, mengungkapkan bahwa UT saat ini sekitar 60 persen mahasiswa UT adalah mahasiswa muda.
“Sekarang kami di dominasi oleh generasi muda, 60 persen
lulusan SMA dibandingkan UT tahun sebelumnya banyak mahasiswa yang sudah di atas 40 tahun. Sekarang itu rata-rata dari umur 25 hingga 30 tahun itu sudah mendominasi di UT. Jadi sekarang kami mempunyai mahasiswa sejumlah 550 ribu lebih mahasiswa yang tersebar diseluruh Indonesia dan luar negeri,” katanya saat ditemui di Pontianak, Selasa (09/07/2024).
Pendaftaran mahasiswa baru dimulai sejak tanggal 6 Mei hingga Agustus 2024. Yudi menyebutkan bahwa pendaftaran kali ini merupakan pendaftaran pada “semester gemuk” karena banyak anak-anak sekolah menengah atas yang sudah lulus pada bulan Maret.
“Kita Sudah memulai pelaksanaan dari tanggal 6 Mei hingga Agustus 2024, jadi sebenarnya ini merupakan pendaftaran semester gemuk sebenarnya karena sudah banyak anak-anak sekolah menengah atas yang sudah lulus di bulan maret jadi mudah-mudahan bias terjaring karena target UT ini mau mencapai mahasiswa sebanyak 750 Ribu pada tahun ini 2024. Bahkan pada tahun depan mahasiswa UT bisa menjadi 1 juta mahasiswa,” ucapnya.
Yudi juga menjelaskan tentang sistem perkuliahan di UT Pontianak, yang terdiri dari Sistem Paket Semester (SIPAS) dan Non Sistem Paket Semester (NON-SIPAS).
SIPAS merupakan layanan paket mata kuliah setiap semester beserta bahan ajarnya, sehingga mahasiswa yang mengambil SIPAS akan mendapatkan paket mata kuliah dan bahan ajarnya di setiap semester.
Sedangkan NON SIPAS atau Mandiri, sistem pengambilan mata kuliah secara satuan dengan jumlah maksimal 24 SKS per semester.
“Kalau Non SIPAS atau Mandiri itu adalah bersifat mandiri. Mereka bisa mendaftar artinya bebas ya mata kuliahnya berapa mata kuliah yang mereka mau tempuh dalam 1 Semester. Kalau SIPAS itu Sistem Paket Semester yang sudah ditentukan UT, Kami sebenarnya mengarahkan agar mahasiswa untuk mengambil SIPAS, supaya mahasiswa itu bisa belajar secara struktur dan lulus tepat waktu,” katanya.
Untuk program S1, masa studi yang ditetapkan adalah 4 tahun atau 8 semester, sedangkan untuk keguruan adalah 9 semester atau 4,5 tahun.
“S1 itukan sekarang 4 tahun ya, bukan lagi 5 tahun. Sebab 8 Semester kalau untuk keguruan 9 Semester ataun 4,5 tahun. Jadi non SIPAS atau mandiri mereka bisa mengambil mata kuliah karena mungkin kesibukan, mereka tidak bisa fokus banyak pada mata kuliah itu diperbolehkan, tapi sebenarnya kami mengarahkan mereka pada SIPAS atau Sistem Paket Semester yang sudah ditentukan UT pada Semesternya,” sambung Yudi.
Yudi menambahkan UT sangat cocok bagi para pekerja yang ingin melanjutkan studi, karena sifatnya yang fleksibel dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
“Justru UT ini cocok untuk para pekerja yang ingin kuliah, sebab ini kan Pendidikan jarak jauh sifatnya fleksible artinya fleksible waktunya tidak seperti tatap muka, bisa belajar kapanpun dan dimanapun dengam biaya terjangkau. UT juga memberikan bantuan belajar untuk mahasiswanya. Jadi mahasiswa yang bekerja, atau dia punya pekerjaan lain yang tidak bisa ditinggalkan memang cocok masuk UT, karena mereka bisa belajar kapan pun dan dimana pun apalagi kalau ada koneksi internet,” ucapnya.
Yudi juga mengatakan bahwa UT tidak memiliki batasan usia atau belajar sepanjang hayat. Syaratnya hanya lulusan SMA atau sederajat.
“Mahasiswa bisa bergabung kapan pun mereka siap, baik yang baru lulus SMA maupun yang sudah bekerja puluhan tahun. Pilihan paket, baik SIPAS maupun NON SIPAS, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing,” tutup Yudi.