Elektabilitas dan Popularitas Karolin Masih Tertinggi Berdasarkan Survey Lembaga Riset Nata Bangsa
Majalahmataborneonews.com, Landak – Pasangan Karolin-Erani gelar konferensi press dengan menghadirkan secara langsung Periset dari Nata Bangsa Research & Consulting terkait hasil survey yang dilakukan terhadap preferensi sosial dan politik masyarakat kabupaten Landak, yang dihadiri para awak media bertempat di Cafe Weng, Senin (17/6/2024).
Di hadapan para jurnalis, Karolin memaparkan bahwa publikasi hasil survey yang secara langsung menghadirkan Periset dari Lembaga Riset Nata Bangsa dimaksudkan untuk lebih memberikan pemahaman secara terbuka dan transparan terkait cara kerja atau metodologi lembaga riset dalam melakukan survey.
“Lembaga yang mensurvey Langsung di datangkan dari Jakarta, dan survey yang dilakukan untuk kepentingan partai PAN, bukan pesanan” ujar Karolin.
Dalam pemaparannya, perwakilan dari Lembaga Riset Nata Bangsa memaparkan beberapa asumsi atas metodelogi survey yang digunakan sebagai alat analisis, diantaranya bahwa investigasi dilaksanakan secara acak atau dalam istilah statistik disebut probability sampling dengan penarikan sampel acak bertingkat. Adapun jumlah sampelnya 400 orang yang tersebar di 156 desa dan 13 kecamatan dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margin error +/- 3,5%.
Berdasarkan survey terhadap 14 tokoh yang digadang-gadang maju sebagai Bacalon di Pilkada Landak, tingkat popularitas Karolin tertinggi, yaitu 94,83% responden mengenal dan menyukai pigur Karolin. Diurutan kedua adalah Heri Saman dengan tingkat popularitas 89,48%. Herculanus Heriadi 52,41%. Di mana ketiganya adalah kader PDI Perjuangan.
Selanjutnya terkait dengan elektabilitas, survey dari Nata Bangsa juga menunjukkan tingkat keterpilihan Bupati Periode 2017-2022 ini juga paling tinggi yaitu 7.76%, diikuti oleh Herculanus Heriadi 3,10% dan Oktapius (Ketua DPD Nasdem) 2,59% serta Heri Saman 2,24%.
“Nama Karolin Margret Natasa masih populer bahkan sangat populer dikalangan masyarakat bahkan sampai ke pelosok. Dan kepopuleran itu tidak menggunakan APK atau alat peraga kampanye” ujar Imam Hanafi perwakilan dari lembaga riset Nata Bangsa mempresentasikan hasil analisis survey lembaganya. (MB)