Internasional

Menlu Hadiri Sidang Ke 80 UN-ESCAP di Bangkok, Asia Pasifik Pimpin Dunia Untuk Transformasi Digital

Spread the love

Majalahmataborneonews,com, Rilis Kemenlu – Menteri Luar Negeri Retno Lp Marsudi berada di Bangkok, Thailand untuk menghadiri Sidang Komisi ke 80 UN-Economic and Social Commission for Asia Pacific atau kita sebut UN-ESCAP.

Sidang Komisi ke 80 UNESCAP kali ini bersifat strategis dengan mengangkat tema “Leveraging Digital Innovation for Sustainable Development in Asia and the Pacific”. Pertemuan ini menjadi momentum kerja sama negara-negara di Kawasan Asia Pasifik untuk mendorong pemanfaatan inovasi digital guna akselerasi implementasi Agenda for Sustainable Development 2030.

Indonesia juga selalu berperan aktif dalam mendorong pemajuan isu-isu pembangunan dalam pertemuan UNESCAP. Dan tahun ini, Indonesia menginisasi dan menjadi tuan rumah Side Event dengan tema “Accelerating Ocean-Based Climate Action” yang akan diselenggarakan pada 24 April 2024.

Di dalam pernyataan nasional Indonesia, Menlu Retno menyampaikan antara lain bahwa Asia Pasifik saat ini memimpin dunia untuk transformasi digital dengan adanya percepatan transformasi hingga 10 tahun yang terdorong karena Pandemi Covid-19.

Menlu juga menyampaikan bahwa perkembangan positif ini seharusnya menjadi “golden ticket” kita untuk menjadi yang terdepan dalam pencapaian Sustainable Development di tingkat global. “Internet economy” Asia Tenggara sendiri diproyeksi oleh World Economic Forum mencapai 1 triliun dollar pada 2030.

“Namun demikian, saya juga menyampaikan adanya paradoks yang terjadi di Kawasan. Laporan PBB mencatat adanya keterlambatan Kawasan Asia Pasifik untuk capai SDG sampai 32 tahun hingga tahun 2062 akibat Pandemi Covid-19 dan konflik di berbagai belahan dunia” jelasnya.

Untuk itu, Indonesia mengedepankan pentingnya inovasi digital untuk mengatasi paradoks ini, yang akan diwujudkan melalui pengembangan digital dalam aspek pemerintahan, ekonomi dan masyarakat.

Sejalan dengan hal ini, untuk Kawasan Asia Pasifik, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya menyampaikan tiga langkah kerja sama dalam kerangka UNESCAP, khususnya untuk mendorong inovasi digital secara inklusif di kawasan dalam mencapai target-target SDG.

Pertama, pengembangan roadmap digital terintegrasi.

Landskap digital di Kawasan Asia Pasifik saat ini sangat terpecah. Perbedaan kesiapan nasional dan regional serta kapasitas regulasi menciptakan halangan dalam mencapai inovasi digital regional.

Untuk itu, Asia Pasifik perlu mengembangkan roadmap pengembangan digital, untuk fasilitasi pertukaran teknologi & kebijakan, menjaring potensi negara-negara, serta mengharmonisasikan inisiatif yang ada di Kawasan saat ini seperti di ASEAN dan APEC.

Kedua, mempromosikan inklusivitas digital untuk jembatani digital divide.

“Saya menggarisbawahi adanya gender gap penggunaan internet di Kawasan. Rekan-rekan, pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki. Gap-nya mencapai 264 juta jiwa, atau sekitar 6 persen. Selain itu, kualitas internet juga tidak merata, dan ada juga gap akses internet antara wilayah pedesaan dan terpencil dengan wilayah perkotaan” ujar Menlu Retno.

Untuk itu, kita perlu melakukan berbagai inovasi digital yang inklusif, termasuk dengan berinvestasi di berbagai fin-tech dan start-up yang dipimpin oleh perempuan, mendorong peningkatan infrastruktur digital, dan memperluas akses untuk pelatihan digital literacy.

Ketiga, memastikan penggunaan transformative technologies untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan.

Saya sampaikan bahwa emerging technologies seperti AI telah memberi warna baru pada hubungan antara teknologi dan geopolitik. Pengunaannya dapat menjadi force for good atau sebaliknya menjadi niat jahat yang dapat memperdalam rivalitas global.

Oleh karena itu, saya tekankan pentingnya regional governance untuk cegah penggunaan yang salah, dan memastikan kontribusi teknologi untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dapat, pada akhirnya, meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Menlu juga memaparkan bahwa di sela-sela pertemuan Sidang Komisi, Ia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Secretary UNESCAP, Ibu Armida Alisjahbana dari Indonesia, utamanya membicarakan kerja sama dan dukungan UNESCAP untuk inisiatif Indonesia seperti Ocean Policy Dialogue; World Water Forum ke 10; serta mendorong kerja sama ASEAN-UNESCAP dalam kerangka ASEAN Outlook on Indo-Pacific.

“Saya juga melakukan pertemuan dengan Menlu Mongolia, Battsetseg Batmunkh, dan secara sekilas membahas kondisi atau bagaimana upaya perkuat hubungan bilateral kita” ungkapnya

“Demikian hasil kunjungan saya ke Bangkok dan sore hari ini juga saya akan melanjutkan perjalanan ke Hanoi, Vietnam untuk menghadiri ASEAN Future Forum dan mempimpin bersama Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC) antara Indonesia dan Viet Nam” ujar Menlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us